Rabu, 08 Agustus 2012


A.            Latar Belakang Masalah
                Pada jaman sekarang ini telah banyak jenis koneksi / transmisi yang dapat memenuhi kebutuhan supaya bisa mengakses melalui suatu jaringan tertentu, terutama di lingkungan jaringan nirkabel (wireless). Koneksi nirkabel di dunia industry teknologi telah banyak menarik perhatian di mana ada beberapa kelebihan yang sangat dimanfaatkan oleh cukup banyak orang secara garis besar adalah pada tingkat mobilitas dan limit posisi ketika sedang melakukan akses koneksi.
Dari beberapa jenis koneksi nirkabel yang ada salah satunya adalah Bluetooth. Fasilitas ini sangat berperan dalam pemanfaatan gelombang transmisi atau pertukaran data nirkabel dalam jarak dekat. Pada kehidupan sehari-hari Bluetooth lebih banyak digunakan pada perangkat-perangkat seperti : HP, PDA, Kamera Digital, Handsfree, Keyboard, dll, di mana aktivitas yang paling sering dimanfaatkan pada Bluetooth adalah untuk pertukaran data / file (foto, text,  suara, dll). Guna kebutuhan transfer data tersebut mengharuskan antar perangkat agar saling dilengkapi dengan fasilitas Bluetooth dan aktif.


B.            Sejarah Singkat
                Bluetooth adalah teknologi jarak pendek yang memberikan kemudahan koneksi bagi peralatan-peralatan nirkabel. Bluetooth sangat tepat ketika dimanfaatkan sebagai media untuk melakukan pertukaran content aplikasi antar sesame pengguna Bluetooth, terutama pada ponsel selain menggunakan infrared, Wifi.
Berbeda dengan komunikasi melalui infrared, bluetotth didesain supaya tidak tergantung terhadap line-of-sight, yaitu perangkat akan tetap saling berkomunikasi sekalipun tidak dalam kondisi face-to-face, ataupun berada di ruangan yang dibatasi oleh tembok atau kaca.
                Nama Bluetooth diambil dari nama seorang Raja Viking-Denmark yang hidup di tahun 900 Masehi, yang bernama Harald Blatand (Blatand -dalam bahasa Denmark berarti “gigi biru” atau “Bluetooth”), beliau adalah Raja Denmark yang mempersatukan Denmark dengan sebagian dari Norwegia menjadi satu kerajaan. Demikian alasan nama Bluetooth dipakai sebagai nama teknologi wireless yang mempersatukan peralatan-peralatan elektronik yang akan berkomunikasi dalam satu jaringan ini.
                Keunikan yang ada pada sistem Bluetooth adalah, ketika pada dua jenis perangkat yang sama terpasang Bluetooth akan saling melakukan pertukaran data, maka kedua perangkat tersebut harus melakukan proses “pairing” terlebih dulu. Pairing adalah sebuah proses di mana ada salah satu perangkat yang bertindak sebagai “pencari” (discover), sedangkan perangkat lainnya yang menjadi “yang dapat dicari” (discoverable). Setelah proses pairing selesai maka barulah kedua perangkat tersebut dapat saling melakukan pertukaran data.


E.            Jaringan Piconet
                Komunikasi antar peralatan Bluetooth akan menghasilkan sebuah jaringan Bluetooth yang dinamakan dengan “piconet”. Sebuah piconet paling sederhana terdiri atas dua buah peralatan Bluetooth di mana salah satu modul yang menginisiasi koneksi disebut sebagai “master”, sedangkan peralatan lain yang menerima tawaran inisiasi dinamakan sebagai “slave”. Jika pada suatu koneksi hanya terjadi dua peralatan yang berkomunikasi, maka koneksinya dikatakan sebagai “point-to-point’. Sebuah master dapat memiliki lebih dari satu koneksi secara simultan dengan beberapa slave pada saat bersamaan. Koneksi demikian dinamakan dengan koneksi “point-to-multipoint”. Kedua tipe koneksi tersebut masih merupakan bagian dari piconet. Piconet-piconet dapat saling berkomunikasi untuk membentuk sebuah jaringan baru yang dinamakan “Scatternet”. Syarat dari Scatternet adalah satu peralatan yang hanya dapat menjadi master dalam satu piconet saja pada suatu saat.
Gambar A.1        : a) Piconet


b) Scatternet

Bluetooth tidak hanya dibuat untuk kepentingan peralatan ponsel saja, akan tetapi juga tersedia untuk berbagai peralatan elektronik modern, seperti : printer, laptop, PDA, dsb. Peralatan Bluetooth beroperasi pada frekuensi radio 2,4 GHz, atau tepatnya adalah 2.400 - 2.483 MHz. sistem radio Bluetooth tersebut memanfaatkan teknik modulasi yang dinamakan dengan frequensi hopping untuk menyelesaikan proses penyebaran spectrum atau Spektrum Spreading yang terdiri atas 79 selang atau hop dengan selang diantaranya adalah 1mHz.
                Dibeberapa Negara, misalnya diperancis, jumlah hop yang digunakan dalam sisitemnya adalah 23. Sedangkan di Amerika Utara pita gelombang dari standar industrial , Scientific and Medical (ISM) dibagi dalam 75 kanal hop dengan daya transmisi tidak sampai 1 watt disetiap kanal.
                Proses penyebaran spectrum ini perlu dilakukan karena sinyal harus dikirimkan melalui satu lebar pita frekuensi yang jauh lebih lebar daripada bandwith yang diperlukan oleh sinyal informasi tersebut. Dalam proses ini , transmitter atau pengirim akan menyebarkan energi yang umumnya akan terkonsentrasi di pita frekuensi yang dikenal sebagai narrowband untuk melewati sejumlah kanal pita frekuensi pada spectrum elektromagnetik yang lebih lebar. Keuntungannya selain meningkatkan privasi, juga akan menurunkan tingkat interferensi dari narrowband serta meningkatkan kapasitas sinyal.
                Frekuensi Hopping tersebut adalah salah satu diantara dua teknik modulasi yang dikenal dalam proses transmisi sinyal dengan menggunakan teknik penyebaran spectrum tadi. Dalam proses ini setiap paket akan dikirimkan pada frekuensi yang berbeda-beda. Kecapatan perpindahan dari peket ini dinamakan hop rate. Hop Rate ini biasanya mencapai kecepatan tinggi sekitar 1600 hop per detik, bertujuan untuk mencegah interferensi serta untuk mendapatkan peket yang pendek , teknik ini merupakan perulangan proses perpindahan atau switching dari frekuensi-frekuensi selama transmisi radio. Proses ini sering dilakukan untuk meminimalisasi tingkat keekfektifan dari “electronic warfare” yang terjadi karena pencegatan yang tidak legal atau karena adanya jamming dalam sistem telekomunikasi. Proses ini sering dinamakan dengan Frequensi-hopping code division multiple access atau FH-CDMA.

F.            Jarak Maksimal Fasilitas Bluetooth
                Umumnya peralatan-peralatan Bluetooth dapat Saling berkomunikasi dalam jarak yang sedang antara 1 hingga 100 m. Jarak maksimal ini dapat dihasilkan tergantung dari daya output yang digunakan dalam modul Bluetooth . Modul Bluetooth disini biasanya berupa satu IC chip komunikasi khusus yang telah mengimplementasikan protocol Bluetooth. Setidaknya terdapat tiga kelas Bluetooth berdasarkan daya output dari jarak jangkauannya yaitu :
a.                   Daya kelas 1 yang beroperasi pada daya antara 100mW (20dBm) hingga 1mW (0dBm) dan didesain untuk peralatan Bluetooth dengan jangkauan         hingga 100 meter
b.                  Daya kelas 2  beroperasi antara 2,5W (4dBm) dan 0,25mW (-6dBm) dan didesain untuk jarak jangkauan hingga sekitar 10m.
c.                   Daya kelas 3 memiliki daya maksimal hingga 1mW (0dBm) dan bekerja untuk peralatan dengan jarak sekitar 1 meter saja.
Secara fungsional Bluetooth terbagi dalam beberapa lapisan, meliputi :

  1. Pustaka Applicationprogram Interface (API)
Merupakan modul-modul software yang menghubungkan program aplikasi        yang ada di host dengan sistem komunikasi Bluetooth yang ada.               Contohnya adalah PPP (pada TCP/IP) dan OBEX ( pada Inframerah).

  1. Logical Link Control and Adaptation Protocol (L2CAP)
L2CAP ini merupakan otak dari sistem Bluetooth . Fungsinya adalah untuk mengatur aspek tingkat tonggi dari masing-masing koneksi misalnya siapa sedang terhubung dengan siapa, apakah koneksi tersebut menggunakan enkripsi atau tidak, tingkat performansi apa yang dibutuhkan dan sebagainya. Selain itu L2CAP juga bertanggung jawab terhadap proses konversi format data yang timbul antara berbagai API diatasnya dengan protocol Bluetooth yang lebih rendah . L2CAP ini diimplementasikan dalam bentuk software dan dapat dieksekusi baik dari sistem host maupun oleh prosesor local dalam sisitem Bluetooth.

  1. Link Manager
Link manager bertanggung jawab untuk mengatur detil koneksi fisik dari peralatan Bluetooth. Modul inilah yang bertanggung jawab dalam menciptakan sambungan , memonitor status koneksinya saat ini, maupun menghentikan aktivitas koneksinya ketika diperintahkan atau jika terjadi kesalahan . Link manager ini diimplementasikan dalam bentuk software maupun hardware.

d     Baseband
Baseband merupakan mesin digital dari sebuah sistem bluetooth yang bertanggung jawab  dalam proses pembentukan dan pen-decode-an paket data , mengcodekan dan mengatur koreksi kesalahan , enkripsi and pengaturan koreksi kesalahan ,enkripsi dan deskripsi data untuk komunikasi yang aman , penghitungan pola frekuensi tarnsmisi radio yang digunakan , menjaga sinkronisasi radio serta proses-proses detail lain yang berada ditingkat rendah yang berkaitan dengan komunikasi dengan modul Bluetooth lain.

 e    Radio
      Sistem Radio Bluetooth akan mengkonversi  data digital baseband  ke dan dari sebuah sinyal analog dengan frekuensi  2,4 GHz seperti telah disebutkan sebelumnya menggunakan teknik modulasi Gaussian Frequency Shift Keying (GFSK).
Dengan karakteristik untuk komunikasi jarak pendek yang stabil dan kecepatan tinggi tersebut , tentunya tak heran jika dimasa mendatang    Bluetooth menjadi fitur wajib peralatan-peralatan elektronik yang beredar, Kendala terbesar masih berkisar pada masih cukup tingginya harga chip  atau modul Bluetooth.


G.            Penyusupan Lewat Jalur Bluetooth
                Pada tindakan  Bluejacking untuk mengirimkan data kita tidak melalui tahap pairing sehingga korbannya tidak mengetahui bahwa ponselnya sedang disusupi oleh seseorang (pelaku bluejacking biasanya disebut bluejacker sedangkan korbannya disebut victim), seorang blujacker dapat mengirimkan pesan atau gambar kepada perangkat korban secara tiba-tiba , sehingga pesan atau gambar nyelonong ke perangkat korban tanpa permisi.Biasanya korban bluejacking kaget atau bahkan resah jika isi pesan atau gambar yang diterimanya bersifat error.
                Namun sejauh ini secara teknis tindakan bluejacking tidak terlalu berbahaya baik terhadap perangkat maupun program aplikasi yang terdapat dalam ponsel atau PDA. Hanya si korban akan merasa terganggu dengan datangnya pesan secara tiba-tiba. Si penerima pesan biasanya tidak dapat melacak darimana pesan itu datang , sabab dalam hal ini perangkat Bluetooth sama sekali tidak mengakses SIM card , hanya menggunakan gelombang pendek yang dimiliki oleh perangkat Bluetooth , sehingga nomor si pengirim tidak dapat diketahui. Adapun ponsel yang rentan terhadap tindakan bluejacking ini adalah Sony Ericson T68, R520m , T68i,T610, Z1010 , Z600 dan Nokia’s 6310 , 6310i , 3650, 7650 , 8910,8910i.
Penyusupan  pada Bluetooth ada 2 yaitu : Bluejacking dan Bluesnarfing , Contoh diatas merupakan penyusupan melalui cara bluejacking.
Untuk pencegahan agar perangkat Bluetooth yang kita miliki agar tidak terkena tindakan bluejacking dan Bluesnarfing sebenarnya  sangatlah sedarhana . Kuncinya adalah matikanlah fasilitas Bluetooth yang ada pada ponsel jika berada ditempat umum atau jika memang  fasilitas ini tidak digunakan. Tindakan yang lain yang lebih aman adalah dengan cara meng-upgrade firmware yang ada dalam ponsel dengan versi yang lebih baru.
                Sebenarnya tindakan bluejacking ini dapat juga digunakan untuk hal-hal yang lebih positif walaupun memang sedikit bersifat spamming, misalnya penawaran diskon suatu barang ketika seseorang yang memiliki perangkat Bluetooth sedang melihat-lihat didepan toko yang menjual barang diskon tersebut atau ucapan “selamat datang” ketika seseorang masuk kewilayah tertentu, misalnya .
                Kiranya harus diberikan catatan disini bahwa tulisan ini dimaksudkan  agar kita lebih waspada. Begitu mudahnya melakukan kegiatan-kegiatan penyusupan dengan dan pada peranti Bluetooth . Oleh karena itu jangan lupa untuk melakukan tindakan  pencegahan seperti dibahas.


H.           Kesimpulan
                Bluetooth adalah  tekhnologi jarak pendek yang memberikan kemudahan koneksi bagi peralatan – peralatan nirkabel. Jika kita senang berganti-ganti  ringtone , logo atau game mungkin Bluetooth adalah salah satu media yang dapat kita gunakan untuk saling mempertukarkan content aplikasi dengan rekan yang juga memiliki fasilitas Bluetooth didalam ponsel selain infra merah , WiFi , atau menggunakan kabel. Umumnya peralatan-peralatan Bluetooth dapat Saling berkomunikasi dalam jarak yang sedang antara 1 hingga 100 m. Jarak maksimal ini dapat dihasilkan tergantung dari daya output yang digunakan dalam modul Bluetooth . Modul Bluetooth disini biasanya berupa satu IC chip komunikasi khusus yang telah mengimplementasikan protocol Bluetooth.


I.           Saran
Pada Bluetooth dengan karakteristik untuk komunikasi jarak pendek yang stabil dan kecepatan tinggi tersebut , tentunya tak heran jika dimasa mendatang Bluetooth menjadi fitur wajib peralatan-peralatan elektronik yang beredar ,Kendala terbesar masih berkisar pada masih cukup tingginya harga chip               atau modul Bluetooth. Diperkirakan , harga modul akan mengalami penurunan yang tajam seiring dengan semakin massalnya penggunaan Bluetooth di berbagai peralatan elektronik rumah . bisa jadi  di kemudian hari Bluetooth tak lagi menjadi symbol kelas high-end bagi ponsel.


            J.           Referensi
[1]          PC PLUS  magazine  tahun v ,  27 juli – 02 August 2004
[2]          http:// www.yahoo.com/  Bluetooth / Introduce
[3]          http://portal.paseban.com/article/2094/perkembangan-teknologi-bluetooth



Motivation  :  "...Do think as if tomorrow is our Death Day, so that today we can do our BEST..."  (Steven Jobs : 1955 - 2011)