A. Latar Belakang Masalah
Pada
jaman sekarang ini telah banyak jenis koneksi / transmisi yang dapat memenuhi
kebutuhan supaya bisa mengakses melalui suatu jaringan tertentu, terutama di lingkungan
jaringan nirkabel (wireless). Koneksi
nirkabel di dunia industry teknologi telah banyak menarik perhatian di mana ada
beberapa kelebihan yang sangat dimanfaatkan oleh cukup banyak orang secara
garis besar adalah pada tingkat mobilitas dan limit posisi ketika sedang
melakukan akses koneksi.
Dari beberapa jenis koneksi nirkabel yang ada salah
satunya adalah Bluetooth. Fasilitas ini sangat berperan dalam pemanfaatan gelombang
transmisi atau pertukaran data nirkabel dalam jarak dekat. Pada kehidupan
sehari-hari Bluetooth lebih banyak digunakan pada perangkat-perangkat seperti :
HP, PDA, Kamera Digital, Handsfree, Keyboard, dll, di mana aktivitas yang paling
sering dimanfaatkan pada Bluetooth adalah untuk pertukaran data / file (foto,
text, suara, dll). Guna kebutuhan
transfer data tersebut mengharuskan antar perangkat agar saling dilengkapi
dengan fasilitas Bluetooth dan aktif.
B. Sejarah Singkat
Bluetooth
adalah teknologi jarak pendek yang memberikan kemudahan koneksi bagi
peralatan-peralatan nirkabel. Bluetooth sangat tepat ketika dimanfaatkan
sebagai media untuk melakukan pertukaran content aplikasi antar sesame pengguna
Bluetooth, terutama pada ponsel selain menggunakan infrared, Wifi.
Berbeda dengan komunikasi melalui infrared, bluetotth
didesain supaya tidak tergantung terhadap line-of-sight, yaitu perangkat akan
tetap saling berkomunikasi sekalipun tidak dalam kondisi face-to-face, ataupun berada
di ruangan yang dibatasi oleh tembok atau kaca.
Nama
Bluetooth diambil dari nama seorang Raja Viking-Denmark yang hidup di tahun 900
Masehi, yang bernama Harald Blatand
(Blatand -dalam bahasa Denmark berarti “gigi
biru” atau “Bluetooth”), beliau
adalah Raja Denmark yang mempersatukan Denmark dengan sebagian dari Norwegia
menjadi satu kerajaan. Demikian alasan nama Bluetooth dipakai sebagai nama
teknologi wireless yang mempersatukan peralatan-peralatan elektronik yang akan
berkomunikasi dalam satu jaringan ini.
Keunikan
yang ada pada sistem Bluetooth adalah, ketika pada dua jenis perangkat yang
sama terpasang Bluetooth akan saling melakukan pertukaran data, maka kedua
perangkat tersebut harus melakukan proses “pairing” terlebih dulu. Pairing
adalah sebuah proses di mana ada salah satu perangkat yang bertindak sebagai “pencari”
(discover), sedangkan perangkat lainnya yang menjadi “yang dapat dicari”
(discoverable). Setelah proses pairing selesai maka barulah kedua perangkat
tersebut dapat saling melakukan pertukaran data.
E. Jaringan Piconet
Komunikasi
antar peralatan Bluetooth akan menghasilkan sebuah jaringan Bluetooth yang
dinamakan dengan “piconet”. Sebuah piconet paling sederhana terdiri atas dua
buah peralatan Bluetooth di mana salah satu modul yang menginisiasi koneksi
disebut sebagai “master”, sedangkan peralatan lain yang menerima tawaran
inisiasi dinamakan sebagai “slave”. Jika pada suatu koneksi hanya terjadi dua peralatan
yang berkomunikasi, maka koneksinya dikatakan sebagai “point-to-point’. Sebuah
master dapat memiliki lebih dari satu koneksi secara simultan dengan beberapa
slave pada saat bersamaan. Koneksi demikian dinamakan dengan koneksi
“point-to-multipoint”. Kedua tipe koneksi tersebut masih merupakan bagian dari
piconet. Piconet-piconet dapat saling berkomunikasi untuk membentuk sebuah
jaringan baru yang dinamakan “Scatternet”. Syarat dari Scatternet adalah satu
peralatan yang hanya dapat menjadi master dalam satu piconet saja pada suatu
saat.
Gambar A.1 : a) Piconet
b) Scatternet
Bluetooth tidak hanya dibuat untuk
kepentingan peralatan ponsel saja, akan tetapi juga tersedia untuk berbagai
peralatan elektronik modern, seperti : printer, laptop, PDA, dsb. Peralatan Bluetooth
beroperasi pada frekuensi radio 2,4 GHz, atau tepatnya adalah 2.400 - 2.483 MHz.
sistem radio Bluetooth tersebut memanfaatkan teknik modulasi yang dinamakan
dengan frequensi hopping untuk
menyelesaikan proses penyebaran spectrum atau Spektrum Spreading yang terdiri
atas 79 selang atau hop dengan selang diantaranya adalah 1mHz.
Dibeberapa Negara, misalnya
diperancis, jumlah hop yang digunakan dalam sisitemnya adalah 23. Sedangkan di
Amerika Utara pita gelombang dari standar industrial , Scientific and Medical
(ISM) dibagi dalam 75 kanal hop dengan daya transmisi tidak sampai 1 watt
disetiap kanal.
Proses penyebaran spectrum ini
perlu dilakukan karena sinyal harus dikirimkan melalui satu lebar pita
frekuensi yang jauh lebih lebar daripada bandwith yang diperlukan oleh sinyal
informasi tersebut. Dalam proses ini , transmitter atau pengirim akan
menyebarkan energi yang umumnya akan terkonsentrasi di pita frekuensi yang
dikenal sebagai narrowband untuk melewati sejumlah kanal pita frekuensi pada
spectrum elektromagnetik yang lebih lebar. Keuntungannya selain meningkatkan
privasi, juga akan menurunkan tingkat interferensi dari narrowband serta meningkatkan
kapasitas sinyal.
Frekuensi Hopping tersebut
adalah salah satu diantara dua teknik modulasi yang dikenal dalam proses
transmisi sinyal dengan menggunakan teknik penyebaran spectrum tadi. Dalam
proses ini setiap paket akan dikirimkan pada frekuensi yang berbeda-beda.
Kecapatan perpindahan dari peket ini dinamakan hop rate. Hop Rate ini biasanya
mencapai kecepatan tinggi sekitar 1600 hop per detik, bertujuan untuk mencegah
interferensi serta untuk mendapatkan peket yang pendek , teknik ini merupakan
perulangan proses perpindahan atau switching dari frekuensi-frekuensi selama
transmisi radio. Proses ini sering dilakukan untuk meminimalisasi tingkat
keekfektifan dari “electronic warfare” yang terjadi karena pencegatan yang
tidak legal atau karena adanya jamming dalam sistem telekomunikasi. Proses ini
sering dinamakan dengan Frequensi-hopping code division multiple access atau
FH-CDMA.
F. Jarak Maksimal
Fasilitas Bluetooth
Umumnya peralatan-peralatan
Bluetooth dapat Saling berkomunikasi dalam jarak yang sedang antara 1 hingga
100 m. Jarak maksimal ini dapat dihasilkan tergantung dari daya output yang
digunakan dalam modul Bluetooth . Modul Bluetooth disini biasanya berupa satu
IC chip komunikasi khusus yang telah mengimplementasikan protocol Bluetooth.
Setidaknya terdapat tiga kelas Bluetooth berdasarkan daya output dari jarak
jangkauannya yaitu :
a.
Daya kelas 1 yang beroperasi pada daya antara
100mW (20dBm) hingga 1mW (0dBm) dan didesain untuk peralatan Bluetooth dengan
jangkauan hingga 100 meter
b.
Daya kelas 2
beroperasi antara 2,5W (4dBm) dan 0,25mW (-6dBm) dan didesain untuk
jarak jangkauan hingga sekitar 10m.
c.
Daya kelas 3 memiliki daya maksimal hingga
1mW (0dBm) dan bekerja untuk peralatan dengan jarak sekitar 1 meter saja.
Secara fungsional
Bluetooth terbagi dalam beberapa lapisan, meliputi :
- Pustaka Applicationprogram Interface (API)
Merupakan
modul-modul software yang menghubungkan program aplikasi yang ada di host dengan sistem komunikasi
Bluetooth yang ada. Contohnya
adalah PPP (pada TCP/IP) dan OBEX ( pada Inframerah).
- Logical Link Control and Adaptation Protocol (L2CAP)
L2CAP
ini merupakan otak dari sistem Bluetooth . Fungsinya adalah untuk mengatur aspek tingkat tonggi dari
masing-masing koneksi misalnya siapa
sedang terhubung dengan siapa, apakah koneksi tersebut menggunakan enkripsi atau tidak, tingkat performansi
apa yang dibutuhkan dan sebagainya. Selain itu L2CAP juga bertanggung jawab terhadap proses konversi format
data yang timbul antara berbagai API diatasnya
dengan protocol Bluetooth yang lebih rendah . L2CAP ini diimplementasikan dalam bentuk software dan dapat dieksekusi
baik dari sistem host
maupun oleh prosesor local dalam sisitem Bluetooth.
- Link Manager
Link
manager bertanggung jawab untuk mengatur detil koneksi fisik dari peralatan Bluetooth. Modul inilah
yang bertanggung jawab dalam menciptakan
sambungan , memonitor status koneksinya saat ini, maupun menghentikan aktivitas
koneksinya ketika diperintahkan atau jika terjadi kesalahan . Link manager ini diimplementasikan dalam
bentuk software maupun hardware.
d Baseband
Baseband
merupakan mesin digital dari sebuah sistem bluetooth yang bertanggung jawab dalam proses pembentukan dan pen-decode-an
paket data , mengcodekan dan
mengatur koreksi kesalahan , enkripsi and pengaturan
koreksi kesalahan ,enkripsi dan deskripsi data untuk komunikasi yang aman ,
penghitungan pola frekuensi tarnsmisi radio yang digunakan , menjaga sinkronisasi radio serta proses-proses
detail lain yang berada
ditingkat rendah yang berkaitan dengan komunikasi dengan modul Bluetooth lain.
e
Radio
Sistem Radio Bluetooth akan mengkonversi data digital baseband ke dan dari
sebuah sinyal analog dengan frekuensi
2,4 GHz seperti telah disebutkan
sebelumnya menggunakan teknik modulasi Gaussian Frequency Shift Keying (GFSK).
Dengan
karakteristik untuk komunikasi jarak pendek yang stabil dan kecepatan tinggi tersebut , tentunya tak
heran jika dimasa mendatang Bluetooth
menjadi fitur wajib peralatan-peralatan elektronik yang beredar, Kendala terbesar masih berkisar
pada masih cukup tingginya harga chip atau
modul Bluetooth.
G. Penyusupan
Lewat Jalur Bluetooth
Pada tindakan Bluejacking untuk mengirimkan data kita tidak
melalui tahap pairing sehingga korbannya tidak mengetahui bahwa ponselnya
sedang disusupi oleh seseorang (pelaku bluejacking biasanya disebut bluejacker
sedangkan korbannya disebut victim), seorang blujacker dapat mengirimkan pesan
atau gambar kepada perangkat korban secara tiba-tiba , sehingga pesan atau
gambar nyelonong ke perangkat korban tanpa permisi.Biasanya korban bluejacking
kaget atau bahkan resah jika isi pesan atau gambar yang diterimanya bersifat
error.
Namun sejauh ini secara teknis
tindakan bluejacking tidak terlalu berbahaya baik terhadap perangkat maupun
program aplikasi yang terdapat dalam ponsel atau PDA. Hanya si korban akan
merasa terganggu dengan datangnya pesan secara tiba-tiba. Si penerima pesan
biasanya tidak dapat melacak darimana pesan itu datang , sabab dalam hal ini
perangkat Bluetooth sama sekali tidak mengakses SIM card , hanya menggunakan
gelombang pendek yang dimiliki oleh perangkat Bluetooth , sehingga nomor si
pengirim tidak dapat diketahui. Adapun ponsel yang rentan terhadap tindakan bluejacking
ini adalah Sony Ericson T68, R520m , T68i,T610, Z1010 , Z600 dan Nokia’s 6310 ,
6310i , 3650, 7650 , 8910,8910i.
Penyusupan pada Bluetooth ada 2 yaitu : Bluejacking dan
Bluesnarfing , Contoh diatas merupakan penyusupan melalui cara bluejacking.
Untuk pencegahan
agar perangkat Bluetooth yang kita miliki agar tidak terkena tindakan bluejacking
dan Bluesnarfing sebenarnya sangatlah
sedarhana . Kuncinya adalah matikanlah fasilitas Bluetooth yang ada pada ponsel
jika berada ditempat umum atau jika memang
fasilitas ini tidak digunakan. Tindakan yang lain yang lebih aman adalah
dengan cara meng-upgrade firmware yang ada dalam ponsel dengan versi yang lebih
baru.
Sebenarnya tindakan bluejacking
ini dapat juga digunakan untuk hal-hal yang lebih positif walaupun memang
sedikit bersifat spamming, misalnya penawaran diskon suatu barang ketika
seseorang yang memiliki perangkat Bluetooth sedang melihat-lihat didepan toko
yang menjual barang diskon tersebut atau ucapan “selamat datang” ketika
seseorang masuk kewilayah tertentu, misalnya .
Kiranya harus diberikan catatan
disini bahwa tulisan ini dimaksudkan
agar kita lebih waspada. Begitu mudahnya melakukan kegiatan-kegiatan
penyusupan dengan dan pada peranti Bluetooth . Oleh karena itu jangan lupa untuk
melakukan tindakan pencegahan seperti
dibahas.
H. Kesimpulan
Bluetooth adalah tekhnologi jarak pendek yang memberikan kemudahan
koneksi bagi peralatan – peralatan nirkabel. Jika kita senang
berganti-ganti ringtone , logo atau game
mungkin Bluetooth adalah salah satu media yang dapat kita gunakan untuk saling
mempertukarkan content aplikasi dengan rekan yang juga memiliki fasilitas
Bluetooth didalam ponsel selain infra merah , WiFi , atau menggunakan kabel.
Umumnya peralatan-peralatan Bluetooth dapat Saling berkomunikasi dalam jarak
yang sedang antara 1 hingga 100 m. Jarak maksimal ini dapat dihasilkan
tergantung dari daya output yang digunakan dalam modul Bluetooth . Modul
Bluetooth disini biasanya berupa satu IC chip komunikasi khusus yang telah
mengimplementasikan protocol Bluetooth.
I. Saran
Pada
Bluetooth dengan karakteristik untuk komunikasi jarak pendek yang stabil dan
kecepatan tinggi tersebut , tentunya tak heran jika dimasa mendatang Bluetooth
menjadi fitur wajib peralatan-peralatan elektronik yang beredar ,Kendala
terbesar masih berkisar pada masih cukup tingginya harga chip atau
modul Bluetooth. Diperkirakan , harga modul akan mengalami penurunan yang tajam
seiring dengan semakin massalnya penggunaan Bluetooth di berbagai peralatan
elektronik rumah . bisa jadi di kemudian
hari Bluetooth tak lagi menjadi symbol kelas high-end bagi ponsel.
J. Referensi
[1] PC PLUS magazine tahun v ,
27 juli – 02 August 2004
[3] http://portal.paseban.com/article/2094/perkembangan-teknologi-bluetooth